Kamis, 27 September 2012

bercanda :)

percakapan ringan dan santai ...
om cucut menawariku menjadi vocalis (setelah PAKARENA "etnic jazz" selesai latihan di studio GRSB)
"ika mau jadi vocalis kami??" bertanya
"hahaha, om cucut jangan bercanda. suara ika jelek. paling klo ika nyanyi penonton pada bubar" kataku.
om cucut tertawa mendengar jawabanku.
"emang untuk mengusir penonton kok, kan biasanya pada ga bubar tuhhh... nah ika nyanyi pas mereka lagi rame-ramenya" wajah serius
"hahahaha" dan, jadilah kantor rame dengan suara tawa

Rabu, 26 September 2012

saling introspeksi :)

keruh, buram, semua tampak tidak jelas [saat ini]
tapi suatu saat [meminta atau tanpa meminta] waktu akan memberi JAWAB

Tanpa sadar [mungkin] kamu melukai hatinya dengan tindakanmu...
Tanpa sadar [mungkin] keputusannya sangat melukaimu...
Tanpa sadar [mungkin] kalian berdua saling menyakiti dengan keegoisan...

for my brother & tulang rusukmu [insyaalllah]

Minggu, 23 September 2012

Belajar memaknai :) *sepatu dan sandal jepit

Disebuah toko sepatu dikawasan perbelanjaan termewah di sebuah kota, Nampak di etalase sebuah sepatu dengan anggun diterangi oleh lampu yang indah. Dari tadi dia Nampak jumawa dengan posisinya, sesekali dia menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memamerkan kemolekan designnya, haknya yang tinggi.

Pada saat jam istirahat, seorang pramuniaga yang akan makan siang meletakkan sepasang sandal jepit tidak jauh dari letak sang sepatu.

“Hai sandal jepit, sial sekali nasib kamu, diciptakan sekali saja dalam bentuk buruk dan tidak menarik”, sergah sang sepatu dengan nada congkak.

Sandal jepit hanya terdiam dan melemparkan sebuah senyum persahabatan.

“Apa menariknya menjadi sandal jepit?, tidak ada kebanggaan bagi para pemakainnya, tidak pernah mendapatkan tempat penyimpanan yang istimewa, dan tidak pernah disesali pada saat hilang, kasihan sekali kamu”, ujar sang sepatu dengan nada yang semakin tinggi dan bertambah sinis.

Sandal jepit menarik nafas panjang, sambil menatap sang sepatu dengan tatapan lembut, dia berkata “Wahai sepatu yang terhormat, mungkin semua orang akan memiliki kebanggaan jika memakai sepatu yang indah dan mewah sepertimu. Mereka akan menyimpannya ditempat yang terjaga, membersihkannya meskipun masih bersih, bahkan sekali-sekali memamerkan kepada sanak keluarga maupun tetangga yang berkunjung ke rumahnya”. Sandal jepit berhenti sejenak dan membiarkan sang sepatu menikmati pujiannya.

“Tetapi sepatu yang terhormat, kamu hanya menemaninya di dalam kesemuan, pergi ke kantor maupun ke undangan-undangan pesta untuk sekedar sebuah kebanggaan. Kamu hanya dipakai sekali saja. Bedakan dengan aku. Aku siap menemani kemana saja pemakaiku pergi, bahkan aku sangat loyal meski dipakai ke toilet ataupun kamar mandi. Aku memunculkan kerinduan bagi pemakaiku. Setelah dia seharian dalam cengkeraman keindahanmu, maka manusia akan segera merindukanku. Karena apa wahai sepatu? Karena aku memunculkan kenyamanan dan kelonggaran. Aku tidak membutuhkan perhatian dan perawatan yang special. Dalam kamus kehidupanku, jika kita ingin membuat orang bahagia maka kita harus menciptakan kenyamanan untuknya”, Sandal jepit berkata dengan antusias dan membiarkan sang sepatu terpana.

“Sepatu ! Sahabatku yang terhormat, untuk apa kehebatan kalau sekedar untuk dipamerkan dan menimbulkan efek ketakutan untuk kehilangan. Untuk apa kepandaian dikeluarkan hanya untuk sekedar mendapatkan kekaguman.” Sepatu mulai tersihir oleh ucapan sandal jepit.

“Tapi bukankah menyenangkan jika kita dikagumi banyak orang”, jawab sepatu mencoba mencari pembenar atas posisinya. Sandal jepit tersenyum dengan bijak “Sahabatku! Ditengah kekaguman sesungguhnya kita sedang menciptakan tembok pembeda yang tebal, semakin kita ingin dikagumi maka sesungguhnya kita sedang membangun temboknya”.

Dari pintu toko nampak sang pramuniaga tergesa-gesa mengambil sandal jepit karena ingin bersegera mengambil air wudhu. Sambil tersenyum bahagia sandal jepit berbisik kepada sang sepatu.

“Lihat sahabatku, bahkan untuk berbuat kebaikan pun manusia mengajakku dan meninggalkanmu”.

Sepatu menatap kepergian sandal jepit ke mushola dengan penuh kekaguman seraya berbisik perlahan “Terima kasih, engkau telah memberikan pelajaran yang berharga sahabatku, sandal jepit yang terhormat”.

sia-sia* - Chairil Anwar


Penghabisan kali itu kau datang                                
Membawa karangan kembang                                    
Mawar merah dan melati putih                     
Darah dan suci                                                           
Kau tebarkan depanku                                               
Serta pandang yang memastikan: Untukmu     

Sudah itu kita sama termanggu
Saling bertanya : apakah ini?
Cinta? Keduanya tak mengerti

Sehari itu kita bersama. Tak hampir- menghampiri

Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi
(versi DCD))

Februari 1943

Jumat, 21 September 2012

acak-acakan, porak-poranda, grasak-grusuk

apa yang harus ku ceritakan?
kali ini saya tidak dapat berfikir!
dalam beberapa waktu, MUNGKIN seseorang dapat berubah
baik berubah jahat
jahat berubah baik
what happened?
kesusahan mengubah karaktermu?
kesuksesan mengubah pribadimu?

Gramedia Pustaka Utama :)

ketika perempuan bicara, ada banyak cerita yang terbagi.
hati selalu jadi pemegang kendali utama.
saya percaya, semua perempuan punya sesuatu untuk di bagi pada dunia.
ada banyak cara berbagi, salah satunya lewat cerita
- celoteh perempuan -


Kamis, 20 September 2012

kayak org bego

memulai semuanya dari nol
tapi kenapa jadinya minus

begitu sulit kah?
saya yang membuatnya rumit? 
atau ada yang berubah?

ini bukan tentang angka

Berargumen *selalu

Mr.Kb : selamat menikmati
ika : menikmati?
Mr.Kb : selamat bertanya
ika : *heran
Mr.Kb : teguklah teh manis biar rileks
ika : tidak suka teh
Mr.Kb : cobalah menyukai yang menyehatkan
ika : :(
Mr.Kb : nikmati kopi agar jantung berdegup kuat, dan tambah semangat
ika : air putih lebih baik. stop kopi 'sementara
Mr. Kb : kata-kata 'stop sementara' cermin ragu
ika : ragu kesehatan
Mr.Kb : ragu kesehatan sama dengan setia kesakitan
ika : mungkin
Mr.Kb : puncak dari keraguan adalah 'mungkin'
ika : ya
Mr.kb : ya tidak sama dg iya
ika : iya
Mr.Kb : iya lbh lebih dari ya
ika : ya Again
Mr. Kb : ya terkesan yakin atau terburu-buru tanpa di fikir masak-masak dulu
ika : sebaiknya, ya atau iya?
Mr.Kb : soaln keyakinan bukan soal sebaiknya
ika : jadi ?
Mr. Kb : apa yang bikin nyaman tubuh kita

Kamis, 13 September 2012

Mungkin lupa :)

Hahaha...
Semua ajakan hari Ini Ku tolak,.
Maaph yah :)
Jepratjepretnya, ngambil buku limited edition, titipan baju, nonton bareng etc Di TUNDA *maaf.maaf.maaf

Ada janjian :)
Tapi Sepertinya BATAL
Bukan sepertinya, memang sudah BATAL
Waktu menunjukkan pukul 23:37, now!!!
Mungkin Ini.. Mungkin iTu.. Mungkin bla bla bla